Ingredient Terminology 7



1. Jagung
A. ORIGIN

Hampir tidak ada orang yang tidak mengenal jagung. Jagung adalah salah satu tumbuhan penghasil karbohidrat sebagai makanan pokok manusia yang paling penting selain padi dan gandum. Menyebut jagung, secara langsung orang akan membayangkan bulir-bulir kuning yang menempel pada tongkol kokoh yang keras, dari pohon yang mirip tebu atau ilalang besar.

Nama ilmiah Jagung adalah Zea mays L. Jagung adalah sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan. Selain itu, jagung juga menjadi sumber pangan alternative di Amerika Serikat. Bahkan jagung menjadi pangan pokok di Madura dan Nusa Tenggara. Banyak yang bisa dimanfaatkan dari buah jagung. Bulir-bulir jagung bisa dijadikan sumbur pangan kaya karbohidrat dengan diolah menjadi tepung (tepung maizena), diambil minyaknya, sebagai bahan baku untuk industri, atau langsung dimakan dengan direbus atau dibakar. Kemudian tongkol jagung juga bisa dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak, karena tongkol jagung kaya akan pentosa yang banyak dipakai sebagai bahan baku membuat furtural.

Jagung diketahui berasal dari Amerika Tengah (Mexico Selatan). Sejarah jagung merujuk ke 10.000 tahun yang lalu. Teknologi penanaman jagung dibawa ke Ekuador pada sekitar 7000 tahun yang lalu. Dan sampai ke Peru pada kurun waktu 4000 tahun yang lalu. Pemanfaatan secara luas dalam kurun waktu yang sangat lama, mengakibatkan jagung menjadi satu-satunya species tumbuhan yang tidak dapat hidup di alam liar. Ada sekitar 50.000-an kultivar jagung sampai saat ini, termasuk di dalamnya beberapa species yang diciptakan melalui persilangan dan rekayasa genetik. Dengan jumlah kultivar yang mencapai 50.000-an jenis, jagung tidak hanya sekedar kuning. Ada banyak sekali jenis-jenis jagung.

Menurut bentuknya jagung dibagi menjadi 7 macam, yaitu:
Indentata (Dent, “gigi-kuda”)
Indurata (Flint, “mutiara”)
Saccharata (Sweet, “manis”)
Everta (Popcorn, “berondong”)
Amylacea (Flour corn, “tepung”)
Glutinosa (Sticky corn, “ketan”)
Tunicata (Podcorn, merupakan kultivar yang paling primitif dan anggota subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya)
Sementara itu dari asal-usulnya, jagung dibedakan menjadi:

Galur murni, merupakan hasil seleksi terbaik dari galur-galur terpilih
Komposit, dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang diseleksi untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul Dintetik, dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki keunggulan umum (daya gabung umum) dan seragam Hibrida, merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga, atau empat galur yang diketahui menghasilkan efek heterosis. Di kalangan awam, juga dikenal penyebutan jagung berdasarkan warnanya. Varietas yang paling dikenal adalah Yellow Corn atau Jagung Kuning. Namun belakangan ini mulai banyak membanjiri pasar Indonesia jagung-jagung berwarna putih yang disebut White Corn. Jagung kuning banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung jagung atau dipakai sebagai pakan ternak. Sementara White Corn biasanya adalah jenis jagung manis yang sangat cocok dikonsumsi langsung

Jagung termasuk kedalam jenis tanaman C4 yang mempunyai sifat-sifat menguntungkan antara lain aktivitas fotosintesis pada keadaan normal relatif tinggi, fotorespirasi sangat rendah, transpirasi rendah, serta efisien dalam penggunaan air. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat fisiologis dan anatomis yang menguntungkan dalam kaitannya dengan hasil (Leonard dan Martin, 1973). Menurut Suprapto (1998), tanaman jagung termasuk tanaman menyerbuk silang karena 95% persariannya berasal dari tanaman lain dan hanya 5% berasal dari tanaman sendiri.

Jagung manis Mentah, Nilai gizi
per 100 g. Energi 86 Kcal 4%
Karbohidrat 18.70 g 14%
Protein 3.27 g 6%
Total Lemak 1,35 g 7%
Kolesterol 0 mg 0%
Diet Serat 2.0 g 5%
Vitamin Folat 42 mg 10,5%
Niacin 1.770 mg 11%
Asam pantotenat 0.717 mg 14%
Pyridoxine 0,093 mg 7%
Riboflavin 0,055 mg 4%
Thiamin 0,155 mg 13%
Vitamin A 187 IU 6%
Vitamin C 6,8 mg 11%
Vitamin E 0,07 mg <1%
Vitamin K 0,3 mg 2%

Kalium 270 mg 6%
Mineral Kalsium 2 mg <1%
Tembaga 0,054 mg 6%
Besi 0,52 mg 6,5%
Magnesium 37 mg 9%
Mangan 0,163 mg 7%
Selenium 0,6 mg 1%
Zinc 0.46 mg 4%
Phyto-nutrisi Karoten-ß ug 47
Karoten-α 16 ug
Cryptoxanthin-ß 115 mg
Lutein-zeaxanthin 644 mg


2. Kelapa

A. ORIGIN
Pohon tinggi berjenis palem ini telah di budidayakan sejak jaman dahulu kala, disebarkan secara luas oleh ras manusia, dan bersamaan dengan itu telah secara alamiah tumbuh di tepi tepi pantai tropis sehingga asal muasal dari tanaman ini menjadi kabur dan hilang ditelan jaman. Beberapa orang sempat percaya (sekarang kepercayaan tersebut telah cemar), bahwa kelapa berasal dari Amerika. Colombus tidak menemukannya, dan beberapa penulis Spanyol dari Dunia Baru sama sekali tidak menyinggung mengenai tanaman ini. Meskipun demikian, beberapa abad setelah Colombus, pohon palem yang berharga ini tiba di Puerto Rico. Joseph de Acosta (1539-1600), seorang misionaris kristen asal Peru, Amerika Latin pada 1571 sampai 1587 menuliskan dalam bukunya yang terkenal Historia Naturaly Moral de las Indias yang di publikasikan pada 1590 setelah kepulangannya ke Spanyol menyatakan bahwa dia menyaksikan pohon kelapa tumbuh di Puerto Rico. Petualang Spanyol lainnya di Puerto Rico pada tahun 1599 menyebutkan bahwa Coconut Milk (santan) digunakan sebagai kosmetik untuk wanita wanita disana. Bagaimanapun, di beberapa daerah Antilles lain (kepulauan Karibia, termasuk Kuba, Jamaika, dan Hispanola), kelapa sama sekali tidak disinggung singgung sampai beberapa abad kemudian.

Catatan dari Oviedo, ibu kota dari Asturias, sebuah propinsi otonom di Spanyol Utara pada 1526 menyinggung mengenai tanaman besar yang berdiri tegak yang terlihat sebagai tanaman lokal yang tumbuh di pesisir Pasifik sekitar Burica Point, Costa Rica dan Panama. (Common Trees of Puerto Rico, Handbook 249, Little and Wadswoirth, Forest Service, U.S Department of Agriculture, 1964).

Augustin Pyrame de Candolle, seorang botanis dari Swiss pada bukunya berjudul The Origin of Cultivated Plants (1882 – 1886) menyatakan: “Jelas terlihat bahwa spesies ini bukan berasal dari Afrika maupun dari bagian tropis Amerika sebelah timur. Dengan menyisihkan negara negara tersebut, maka kemungkinannya tinggal bagian tropis Amerika sebelah barat, kepulauan Pasifik, Asia Tenggara (Indian Archipelago) dan daerah Asia Selatan dimana pada daerah daerah tersebut, pohon kelapa terlihat berlimpah, tumbuh secara luas dan telah lama ada.

Penjelajah Inggris, William Dampier (1652 – 1715) dan George Vancouver (1757 – 1798) pada awal abad ke tujuhbelas pada bukunya masing masing menceritakan bahwa mereka menemukan hutan kelapa di sebuah pulau dekat Panama dan di sebuah pulau misterius yang dinamakan Isle of Cocos. Pada saat itu kedua pulau tersebut tidak berpenghuni. Belakangan pohon kelapa ditemukan juga di sepanjang pantai barat, mulai dari Mexico sampai Peru, akan tetapi biasanya para penulis tersebut tidak menyinggung apakah tanaman tersebut liar atau tidak, kecuali Seemann yang menyebutkan bahwa dia menyaksikan tanaman ini berkembang secara alamiah dan di budidayakan di Isthmus of Panama. Menurut Hernandez pada abad ke enambelas orang orang Meksiko menyebutnya Coyolli, sebuah kata yang kedengarannnya bukan kata asli Meksiko. (Origin of Cultivated Plants, DeCandolle, 1886)

Di Asia Selatan, terutama di daerah kepulauan, kelapa adalah tanaman yang tumbuh di alam secara natural tapi juga di budidayakan. Semakin kecil dan rendah pulau tersebut sehingga makin mudah terkena terpaan air laut maka pohon kelapa semakin menonjol dan menarik perhatian para petualang. Kemunculan kelapa seiring dengan kondisi kehidupan alam bebas jaman dahulu di Asia dan Amerika bagian Barat semakin tidak jelas (Origin of Cultivated Plants, DeCandolle, 1886). Setelah melakukan diskusi panjang berdasarkan fakta fakta yang ada menunjukkan bahwa pohon kelapa yang dibawa ke Cina berasal dari Asia Tenggara. Kemudian sampai di Sri Lanka dan India sekitar tiga sampai empat ribu tahun yang lalu, yang mana sebelumnya muncul di Amerika dan Afrika. Ahli ahli yang lain sepakat pada pernyataan tersebut



3. Kacang Tanah

A. ORIGIN
Kacang tanah, kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala (bahasa Yunani: Arachis hypogaea L., bahasa Inggris: peanut, groundnut) merupakan tanaman polong-polongan atau legum dari famili Fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.

Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.

Sejarah
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597 Pada tahun 1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir Republik Rakyat Cina dan India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.

Di Indonesia
Kacang tanah terpusat di Pulau Jawa, Sumatra Utara, Sulawesi dan kini telah ditanam di seluruh Indonesia. Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain.
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan. Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO. elain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga dipanen hijauannya (daun dan batang) untuk makanan ternak atau merupakan pupuk hijau.


Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue.
Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung. Kacang tanah bekerja meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan resoki penyakit jantung koroner. Memakan segenggam kacang tanah setiap hari terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat.

Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 ons kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9.Kacang tanah mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida, dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga HDL kolesterol.

Komentar

Postingan Populer