Ginger



Ginger



Jahe dan Sejarahnya
Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan salah satu dari temu-temuan suku Zingiberaceae. Jahe berperan penting dalam berbagai aspek berupa kegunaan, perdagangan, kehidupan, adat kebiasaan, kepercayaan dalam Hawai, Afrika, India, China dan Jepang, Filipina, Australia, Selandia Baru, Thailand dan Indonesia. Jahe tumbuh di Indonesia ditemukan di semua wilayah Indonesia yang ditanam secara monokultur dan polikultur (Hasanah,et al., 2004)
Tanaman jahe di dunia tersebar di daerah tropis, di benua Asia dan Kepulauan Pasifik. Akhir-akhir ini jahe dikembangkan di Jamaica, Brazil, Jahe dengan nama ilmiah Zingiber officinale , merupakan tanaman rimpang yang sangat umum digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa pedas pada jahe disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.

Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:
Jahe gajah/jahe badak
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, serat lebih besar dibanding jahe biasa.


Karakteristik Jahe
Dari jenis, bentuk, besar rimpang, dan warnanya, jahe dibagi atas tiga jenis, yaitu jahe putih besar, jahe putih kecil, dan jahe merah. Jahe dapat ditanam di tanah yang memiliki ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut dengan rata-rata curah hujan 2.500-4.000 mm/tahun. Namun, pada umumnya, jahe di Indonesia hanya ditanam di pekarangan rumah dan pemanfaatannya pun sebatas untuk konsumsi rumah tangga.


Kandungan Jahe
Ginger root (raw)
Ginger section
Nutritional value per 100 g (3.5 oz)
333 kJ (80 kcal)
17.77 g
1.7 g
2 g
0.75 g
1.82 g
(2%)
0.025 mg
(3%)
0.034 mg
(5%)
0.75 mg
(4%)
0.203 mg
(12%)
0.16 mg
(3%)
11 μg
(6%)
5 mg
(2%)
0.26 mg
(2%)
16 mg
(5%)
0.6 mg
(12%)
43 mg
(11%)
0.229 mg
(5%)
34 mg
(9%)
415 mg
(1%)
13 mg
(4%)
0.34 mg
Other constituents
Water
79 g

Percentages are roughly approximated using US recommendations for adults.
Source: USDA Nutrient Database

Raw ginger terdiri dari  79% water, 18% carbohydrates, 2% protein, dan 1% fat (tabel). Dalam 100 gram (jumlah standar yang digunakan untuk membandingkan dengan makanan lainnya), persediaan jahe mentah 80 Kalori dan mengandung vitamin B6 dalam jumlah sedang (12% dari Nilai Harian, DV) dan mineral makanan, magnesium (12% DV) dan mangan (11% DV), namun sebaliknya kandungan nutrisinya rendah (tabel).
Bila digunakan sebagai bubuk rempah-rempah dalam jumlah porsi umum satu sendok makan AS (5 gram), jahe kering kering (9% air) memberikan kandungan nutrisi penting yang tak berarti, kecuali mangan (70% DV).
Komposisi dan keamanan
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, jahe memiliki sedikit efek samping negatif. Ini ada dalam daftar "umumnya diakui sebagai aman" FDA, meskipun berinteraksi dengan beberapa obat, termasuk obat perang antikoagulan dan obat kardiovaskular, nifedipin.
Kimia
Aroma khas dan rasa jahe dihasilkan dari minyak atsiri yang mengandung 1-3% berat jahe segar, terutama terdiri dari zingerone, shogaols dan gingerols dengan [6] -gingerol (1- [4'-hydroxy-3'- methoxyphenyl] -5-hydroxy-3-decanone) sebagai senyawa utama yang menyengat. Zingerone diproduksi dari jahe selama pengeringan, memiliki kepekaan yang lebih rendah dan aroma yang pedas.


Manfaat Jahe

  • Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
  • Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
  • Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
  • Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
  • Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
  • Menetralkan radikal bebas. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
  •  
  • Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rendang.
  • Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil. Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
  • Memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan demam. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian diminum airnya.
  • Mengobati Rematik. Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
  • Mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
  • Mengobati gatal karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.
  • Mengobati luka bekas gigitan ular beracun. Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter).






Sumber :
https://www.sahabatnestle.co.id/content/kesehatan/mengenal-lebih-jauh-tentang-jahe.html

Komentar

Postingan Populer