Ingredient Terminology 3
1. Daging Bebek
Peternakan bebek sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu, diperkirakan bermula dari kawasan Asia Tenggara. Penyebaran bebek di Indonesia konon berawal dari orang-orang Hindia ke Pulau Jawa pada abad ke-7. Mereka datang sebagai pekerja untuk membuat candi Hindu dan Budha dan memanfaatkan bebek untuk diternak sebagai penghasil telur karena pada zaman itu peranan putih telur cukup efektif untuk bahan perekat batu-batu candi. Potensi bebek cukup menarik bagi para penduduk apalagi pemeliharaannya cukup mudah dan lebih tahan penyakit jika dibandingkan dengan jenis unggas lain. Penyebaran bebek sangat pesat dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan bahkan sampai ke Sulawesi.
Hewan ini sangat populer di Asia, namun tidak terlalu populer di Amerika dan Eropa, hal ini dikarenakan daging bebek ternak tidak segemuk daging ayam dan bebek lebih mengandung banyak lemak, sehingga harga daging dan telur ayam relatif lebih murah dibanding daging bebek. Walaupun daging bebek tidak sepopuler daging ayam pada umumnya, namun beberapa masakan yang berasal dari daging bebek tertentu sangat terkenal di beberapa moment khusus, seperti pada masakan hotel-hotel besar yang ada di seluruh dunia yang menyajikan makanan olahan kelas atas dari daging bebek. Bebek juga sangat populer di Cina dan Taiwan, di sana bebek dibudidayakan dan disajikan dalam bentuk yang lebih berkelas, yaitu bebek peking.
Mengkonsumsi bebek juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti meningkatkan metabolisme tubuh, menambah energi, mencegah anemia, serta menyehatkan gigi dan tulang. Hal tersebut dikarenakan daging bebek mengandung protein 23,5 gr, lemak 28 gr, fosfor 203 mg, zinc 2,6 mg, zat besi 2,7 mg, tembaga 0,2 mg, sodium 65 mg, vitamin B6 0,3 mg, vitamin B12 0,4 mg, vitamin ribovlafin 0,5 mg, niacin 5,1 mg, tiamin 0,3 mg, dan asam pantotenat 1,5 mg.
2. Daging Kalkun
Walaupun dalam bahasa Inggris kalkun disebut dengan Turkey, namun ternyata hewan ini bukanlah berasal dari Turki. Kalkun awalnya ditemukan di Meksiko dan Amerika Utara lebih dari 400 tahun yang lalu. Kemudian orang Spanyol datang ke Meksiko dan membawa daging kalkun tersebut untuk disebarkan ke benua Eropa. Namun, orang Inggris mengira burung besar yang mirip dengan ayam itu dibawa dari Turki, sehingga mereka menamakan kalkun dengan sebutan ‘Turkey’ sampai sekarang. Kalkun adalah salah satu jenis burung besar yang biasa dijadikan hidangan pada perayaan hari besar di beberapa negara. Setiap Thanksgiving dan Natal di beberapa negara benua Amerika dan Eropa, beragam makanan berbahan daging kalkun hampir tidak pernah luput untuk disajikan. Tekstur daging kalkun mirip dengan daging ayam, tapi bisa dibilang dagingnya lebih lezat dan lebih juicy . Maka dari itu kalkun memiliki harga yang lebih mahal dari daging ayam.
Dengan mengkonsumsi daging kalkun, maka dapat meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan berat badan, mencegah kolesterol dan serangan jantung, meningkatkan insulin dalam tubuh, dan membantu mengatur tidur karena menyebabkan kantuk. Daging kalkun mengandung energy 111 kkal, lemak 0,7 gr, protein 24,6 gr, kalsium 10 mg, zat besi 1,2 mg, magnesium 28 mg, fosfor 206 mg, kalium 293 mg, natrium 29 mg, zinc 1,2 mg, vitamin B2 0,1 mg, vitamin B3 6,6 mg, vitamin B5 0,7 mg, dan vitamin B6 0,2 mg.
- Daging Ayam
Pada zaman dahulu, ayam tidak langsung dipelihara untuk dikonsumsi. Di Tiongkok dan Asia Tenggara, ayam dijadikan hewan untuk diadu sejak 10.000 tahun lalu. Selain untuk jadi hewan aduan, ayam juga dijadikan sebagai bagian ritual upacara penting. Menurut penelitian tahun 2015, ayam baru saja dikonsumsi sekitar beberapa ratus tahun lalu oleh penduduk sebuah kota kuno di Israel pada periode Hellenistic sekitar 400 – 200 tahun SM yang dikenal sebagai situs arkeologi bernama Maresha. Peneliti menemukan ribuan tulang ayam yang memiliki tanda berupa goresan pisau yang disembelih untuk dikonsumsi. Menurut peneliti, sekitar kurang dari satu abad kemudian, bangsa Romawi menyebarkan budaya mengonsumsi daging ayam di seluruh wilayah kekuasaannya. Ini adalah saat di mana daging ayam mulai dijadikan bahan makanan di Eropa, dan juga berkembang ke mana-mana.
Daging ayam adalah sumber protein yang sering dijadikan berbagai masakan di Indonesia, seperti ayam goreng, ayam bakar, sup ayam, satai ayam, dan masih banyak lagi. Manfaat makan daging ayam bagi kesehatan jelas sangat tinggi, karena daging ayam mengandung protein tinggi, serta vitamin dan mineral. Makan daging ayam juga diyakini dapat membantu menurunkan berat badan, mengontrol kadar kolesterol, tekanan darah serta mengurangi risiko kanker.
Menurut USDA, 100 gr ayam mengandung air 65 gr, energi 215 kkal, protein 18 gr, lemak 15 gr, lemak jenuh 4 gr, kolesterol 75 mg, kalsium 11 mg, besi 0,9 mg, magnesium 20 mg, fosfor 147 mg, kalium 189 mg, natrium 70 mg, dan seng 1,3 mg. Di antara vitamin dalam daging ayam antara lain vitamin C, vitamin B1 (hiamin), riboflavin, niacin, vitamin B6 (pyridoxamine), folat, vitamin B12, vitamin A, vitamin E (tocopherol), vitamin D dan vitamin K.
Sumber :
https://bobo.grid.id/read/081827747/sejak-kapan-manusia-mulai-mengonsumsi-daging-ayam-ya-akubacaakutahu?page=all
https://www.tipscaramanfaat.com/kandungan-gizi-dan-manfaat-daging-ayam-bagi-kesehatan-1174.html
https://amiulfia11.wordpress.com/2015/04/06/sejarah-perkembangan-bebek-di-dunia/
https://jualayamhias.com/sejarah-penyebaran-bebek/
https://www.idntimes.com/health/fitness/tresna-nur-andini/5-manfaat-kesehatan-konsumsi-daging-bebek-yang-wajib-kamu-tahu-exp-c1c2/full
https://kumparan.com/@kumparanfood/fakta-unik-kalkun-ternyata-bukan-berasal-dari-turki
https://endeus.tv/artikel/mengenal-manfaat-daging-kalkun-yang-jarang-diketahui
https://sumbergizi.wordpress.com/2016/10/30/kandungan-gizi-dan-manfaat-ayam-kalkunturkey/
Komentar
Posting Komentar