Food Terminology *4
Crepe
adalah jenis kue yang sangat tipis. Crêpes biasanya terdiri dari dua jenis:
crêpes manis (crêpes sucrées) dan galettes yang lezat (crêpes salées). Crêpes
disajikan dengan berbagai tambalan, dari yang paling sederhana dengan hanya
gula untuk crêpes Suzette atau galai lezat yang rumit. Sementara crêpes sering
dikaitkan dengan Brittany, sebuah wilayah di barat laut Perancis, konsumsi
mereka tersebar luas di Perancis, Belgia, Kanada, dan banyak bagian Eropa,
Afrika Utara, dan Kerucut Selatan Amerika Selatan.
Crêpes termasuk kategori umum Tiganitai Yunani kuno, dari tiganos Yunani (τίγανος), yang berarti "penggorengan", yang dalam bahasa Inggris secara harfiah diterjemahkan ke Pancake. Istilah Perancis, crêpe, berasal dari bahasa Latin crispa, yang berarti tiganitai dengan "lipatan". Nama "galette" berasal dari kata galet Perancis ("kerikil") sejak galet pertama dibuat pada kerikil besar yang dipanaskan dalam api.
Crêpes termasuk kategori umum Tiganitai Yunani kuno, dari tiganos Yunani (τίγανος), yang berarti "penggorengan", yang dalam bahasa Inggris secara harfiah diterjemahkan ke Pancake. Istilah Perancis, crêpe, berasal dari bahasa Latin crispa, yang berarti tiganitai dengan "lipatan". Nama "galette" berasal dari kata galet Perancis ("kerikil") sejak galet pertama dibuat pada kerikil besar yang dipanaskan dalam api.
Sejarah
Crepe saat ini, sebenarnya berasal dari Brittany, daerah barat laut Perancis.Crepe buckwheat (semacam gandum) di daerah ini dikenal dengan nama galettes, walaupun istilah ini kemudian dapat juga mengacu pada kue yang lebih besar, rata, dan bundar, seperti yang dibuat selama masa Epifani (hari raya yang jatuh pada 6 Januari, memperingati Tiga Orang Majus atau Tiga Raja, yang mengunjungi Yesus saat baru saja dilahirkan).
Buckwheat, diperkirakan telah dikenal pertama kali di provinsi Yunan, Tiongkok, yang kemudian dari Asia dibawa ke Eropa Barat, dan para petani di sana mendapatkan bahwa gandum ini dapat tumbuh dengan baik di iklim mereka. Karena itu, secara logika gandum menjadi bahan baku utama di wilayah-wilayah yang memproduksi gandum sepanjang waktu, termasuk crepe.
Bersamaan dengan berkembangnya crepe dan semakin moderennya variasi berbahan baku gandum, kini baik terigu maupun buckwheat sama-sama digunakan, tergantung pada koki dan jenis crepe yang akan dihidangkan. Mereka yang pernah mencicipi crepe Amerika mungkin beranggapan bahwa crepe itulah yang terlezat di kategori hidangan penutup, paling sering dibuat dari tepung terigu dan diisi dengan gula, selai, buah, maupun coklat.
Di Perancis, crepe juga disajikan sebagai hidangan utama. Disinilah sajian
crepe buckwheat modern paling umum disajikan, walaupun crepe terigu juga mudah
digunakan.Crepe dapat diisi dengan keju, sayur-mayur, daging, dan kadang-kadang
telur. Baik toko crepe di Perancis maupun di Amerika Serikat menawarkan beragam
variasi bagi pelanggan untuk memesan makanan baik sebagai hidangan utama maupun
hidangan penutup (dessert) yang keseluruhan sajiannya berupa crepe. Koki
kreatif juga telah menciptakan sejumlah hidangan penutup terkenal yang
menggunakan crepe. Mille Crepe adalah suatu kue yang dibuat dari tumpukan crepe
ditambah dengan pengisi di tengahnya. Jenis lainnya adalah Crepes Suzette,
crepe ini mungkin crepe yang paling tenar.
Kue Cubit berasal dari makanan khas Belanda. Memang waktu
pemerintah Belanda menguasai negara kita, mereka meninggalkan beberapa tradisi
salah satunya adalah kuliner. Banyak sekali kue-kue yang sekarang kita kenal
ternyata merupakan kuliner asli Belanda, seperti kaasstengels, kroket, lapis legit
hingga kue cubit ini. Kue cubit memiliki bentuk dan cara pembuatan yang sama
dengan sebuah panganan favorit masyarakat Belanda yaitu poffertjes.
Kue cubit |
poffertjes |
Sejarah
Dimulai pada pertengahan tahun 2014, varian kue cubit mulai terpengaruh dengan perkembangan zaman. Varian rasa greentea dan red velvet kini menjadi idola selain versi original. Taburan pun tidak melulu hanya meises, keju, Nutella, Milo dan Oreo sudah tidak asing lagi menjadi topping kue cubit. Tak hanya varian rasa yang berubah, makanan pinggir jalan ini juga sudah mulai merambah ke kafe dan restoran, banyak bermunculan tempat yang secara khusus mengedepankan kue cubit sebagai menu andalan mereka.
Muffin
adalah produk panggang berukuran individual. Ini bisa merujuk ke dua item yang
berbeda, roti datar yang dibangkitkan sebagian dan quickbread seperti cupcake.
Flatbread berasal dari derivasi Inggris atau Eropa, dan berasal dari setidaknya
awal abad ke-18, sedangkan quickbread berasal dari Amerika Utara selama abad
ke-19. Keduanya umum di seluruh dunia saat ini.
Sejarah
Muffin berasal dari kata ‘moufflet’ yang
merupakan bahasa Perancis kuno. Moufflet berarti lembut, sesuai dengan dengan
tekstur muffin yang lebih lunak dari pada roti pada umumnya. Kata ‘muffin’
diperkenalkan pada awal abad ke-18. Sedangkan resepnya mulai dikenal luas pada
pertengahan abad tersebut. Sebenarnya, ada kebingungan membedakan antara muffin
dan crumpets (kue tanpa pemanis). Muffin digunakan untuk mengacu pada produk turunan
roti sedangkan crumpets mengarah pada pancake. Di Inggris nama muffin belum
diketahui asal usulnya namun ada kemungkinan berasal dari kata ‘low german
muffe’ yang berarti kue. Kata tersebut dipublikasikan di Inggris pada
tahun 1703.
Pada abad ke-19, muffin mulai populer dan menjadi
hidangan saat minum teh. Di Inggris, tradisi ini sering disebut sebagai afternoon
tea. Muffin disajikan sebagai kudapan utama pendamping teh hangat. Itu
sebabnya kue ini pun dikenal dengan nama ‘tea cakes’. Makanan yang dibuat
dengan menggunakan adonan ragi itu sangat nikmat jika disantap saat musim
dingin. Saat era Victoria, muffin dijajakan oleh penjual kue jalanan. Muffin
diletakkan ke dalam baki makanan yang berada di atas kepala mereka. Para
penjual ini juga membunyikan bel tangan untuk memanggil calon pelanggan
Komentar
Posting Komentar